Hubungi
Mengenal Sistem Peringatan Dini Banjir di Jakarta

Bencana banjir merupakan jenis bencana yang paling sering terjadi di Jakarta. Sejak abad ke-17, banjir telah menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi Jakarta. Sebagai center of gravity Indonesia, Jakarta dihadapkan pada risiko tinggi bencana banjir. Fenomena banjir di Jakarta menjadi masalah klasik yang datang setiap tahun. Berdasarkan data Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) tahun 2022, bencana banjir merupakan salah satu jenis bencana alam yang dominan terjadi di wilayah Jakarta.  Jakarta memiliki tiga belas sungai, dua kanal, dan dua floodway yang mengalir ke utara Pulau Jawa. Sebagian besar wilayah utara Jakarta berada di bawah permukaan air laut, dan terdapat cekungan di beberapa area yang sangat berpotensi menyebabkan banjir besar.  Dengan berbagai potensi banjir tersebut, dibutuhkan upaya terintegrasi terutama menyiapkan sistem peringatan dini sebagai langkah preventif dalam mencegah risiko dan dampak bencana banjir yang meluas. Lantas, apa saja sistem peringatan dini banjir telah terapkan di Jakarta yang dapat menjadi inspirasi bagi kita semua?

Sistem pengurangan risiko banjir di Jakarta telah disusun secara berlapis dengan berbagai program, dari hulu sampai hilir. Hal ini telah dijalankan sebagai mekanisme yang tertata dalam kebijakan pengurangan risiko bencana banjir di Jakarta. Sistem ini dimulai sejak sebelum terjadinya hujan yang telah diprediksi secara ilmiah berdasarkan data yang dihimpun dan dilaporkan BMKG. Dengan data BMKG, BPBD DKI Jakarta dapat melakukan perencanaan, skenario dan penyiapan berbagai sumber daya untuk menghadapi banjir. Selain itu, terdapat pos pantau yang berada di titik hulu sungai (seperti di hulu sungai Katulampa yang berada di Bogor) yang dapat menginformasikan secara langsung berbasis digital terkait perkembangan tinggi muka air.

Sistem peringatan dini dibangun berdasarkan analisis informasi yang dihimpun dari berbagai pihak. Sistem ini dilaksanakan secara terpadu dan berlapis yang menerapkan setidaknya melalui 5 cara, yakni: (1) penggunaan media sosial yang disebarkan melalui jaringan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat, (2) teknologi audio warning system dengan TOA (pengeras suara), (3) sistem SMS blast yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan menggunakan jaringan Base Transceiver Station (BTS) di wilayah rawan banjir, (4) penggunaan radio jaringan relawan, dan (5) penggunaan sistem informasi banjir (Simba) berbasis digital. Setiap pendekatan ini memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi peringatan dini dan membantu masyarakat untuk segera bertindak dalam menghadapi ancaman banjir.

Pertama, media sosial telah menjadi salah satu platform komunikasi utama yang digunakan BPBD Jakarta untuk menyebarkan informasi terkait bencana banjir kepada masyarakat. Pada era digital, media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, WhatsApp serta panggilan darurat 112 memberikan kemudahan bagi pemerintah daerah untuk menjangkau masyarakat secara luas. Ketika curah hujan tinggi atau banjir mulai melanda beberapa wilayah Jakarta, BPBD mengerahkan seluruh sumber daya dan jaringan relawan untuk menerima dan menyebarkan informasi melalui akun resmi media sosial mereka. Informasi yang disampaikan meliputi peringatan dini, status ketinggian air, area yang terdampak banjir, hingga instruksi evakuasi. Tidak hanya menyebarkan informasi, berbagai kanal media sosial yang dimiliki BPBD difungsikan sebagai media penerima informasi langsung dari masyarakat dan tim relawan yang tersebar hingga di tingkat kelurahan. Penggunaan media sosial juga memungkinkan komunikasi dua arah antara BPBD dan masyarakat. Warga yang berada di lokasi banjir dapat melaporkan situasi terkini dan dapat diverifikasi oleh BPBD dan instansi terkait untuk memastikan validasi informasi.

Kedua, Teknologi Audio Warning System dengan pengeras suara.Untuk melengkapi penggunaan media sosial, BPBD Jakarta juga menerapkan teknologi audio disaster warning system dengan pengeras suara yang dipasang di lokasi-lokasi rawan banjir. Teknologi ini diadopsi dari sistem yang digunakan di Jepang, yang dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem peringatan bencana yang sangat canggih. Pengeras suara ini dipasang di tiang-tiang di area-area yang sering mengalami banjir, seperti bantaran sungai, daerah cekungan, dan wilayah yang memiliki riwayat banjir besar. Sistem ini bekerja ketika potensi banjir terdeteksi, sistem audio warning ini akan mengeluarkan peringatan suara otomatis yang bisa didengar oleh warga sekitar. Peringatan ini berisi informasi mengenai status banjir, langkah-langkah evakuasi, serta peringatan untuk waspada terhadap potensi peningkatan permukaan air yang ada di bantaran sungai. Keunggulan dari sistem ini adalah kemampuannya untuk menjangkau warga yang mungkin tidak memiliki akses ke internet atau media sosial, serta memberikan instruksi secara langsung dan cepat.

Ketiga, sistem SMS blast Bekerjasama dengan Kominfo dan BTS di wilayah rawan banjir. Sistem peringatan dini berbasis SMS blast merupakan salah satu inovasi lain yang digunakan oleh BPBD Jakarta untuk menyebarkan informasi tentang potensi banjir. SMS blast adalah strategi yang dilakukan dengan mengirimkan pesan teks secara massal ke sejumlah besar penerima dalam waktu yang bersamaan. Sistem ini bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta operator seluler di Indonesia, untuk mengirimkan pesan peringatan massal kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir. Proses penyebaran pesan ini dilakukan dengan memanfaatkan jaringan BTS (Base Transceiver Station) yang ada di wilayah tersebut. Saat tanda-tanda banjir mulai terdeteksi, BPBD dapat mengirimkan SMS peringatan yang berisi informasi peringatan banjir dan arahan evakuasi kepada warga yang berada di area terdampak. SMS ini dapat diterima oleh semua pengguna ponsel di wilayah tersebut, baik mereka yang memiliki smartphone maupun ponsel sederhana. Dengan demikian, sistem SMS blast ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

Keempat, penggunaan radio jaringan relawan. Selain teknologi modern, radio jaringan relawan juga menjadi salah satu alat penting dalam menyebarkan informasi bencana di Jakarta. Jaringan radio ini melibatkan relawan di tingkat RT, RW, serta komunitas lokal yang aktif dalam penanggulangan bencana. Dalam situasi banjir, radio dua arah ini digunakan untuk menyampaikan informasi peringatan dini serta memantau kondisi di lapangan. Relawan yang berada di lapangan dapat langsung melaporkan kondisi terkini kepada tim BPBD, seperti ketinggian air, kondisi akses jalan, serta kebutuhan bantuan di wilayah terdampak. Sebaliknya, BPBD dapat memberikan instruksi langsung kepada relawan untuk menyebarkan informasi peringatan kepada warga sekitar, serta memberikan arahan evakuasi jika diperlukan.

Kelima, BPBD Jakarta telah mengembangkan sistem monitoring berbasis teknologi informasi yang komprehensif untuk mengelola informasi terkait bencana, sebaran relawan, dan tim di lapangan melalui platform yang terpantau secara daring dengan nama sistem informasi bencana (Simba). Sistem ini tidak hanya menyediakan informasi seputar kejadian bencana, tetapi juga mengintegrasikan prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek dengan data dari BMKG, sehingga prakiraan cuaca hujan dapat ditampilkan secara langsung di dashboard Simba. Integrasi ini memungkinkan BPBD untuk memantau kondisi cuaca yang relevan bagi kesiapsiagaan bencana secara lebih akurat dan proaktif.

Berbagai pendekatan di atas, inovasi ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap banjir. Keberhasilan sistem ini dapat menjadi percontohan bagi daerah lain dalam mengelola risiko bencana, khususnya di wilayah perkotaan yang rawan banjir. Mari bersama-sama, bergotong royong, memperkuat sistem peringatan dini bencana untuk melindungi masyarakat, mengurangi risiko, dan meningkatkan ketangguhan terhadap ancaman bencana di seluruh wilayah Indonesia. Salam Tangguh!

ABOUT AUTHOR

Founder Klikbencana.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Buku
Blog
Search
Cart
0