Hubungi
Belajar dari  Sekolah Air Hujan Banyu Bening, Komunitas Air Hujan yang Inspiratif

Sleman, DIY – Pada Selasa, 14 Januari 2025, Program Studi Magister Manajemen Bencana Universitas Gadjah Mada (MMB UGM) melaksanakan kunjungan edukatif ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening. Berlokasi di Rejodani, Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, sekolah ini menjadi pusat inovasi dan edukasi terkait pengelolaan air hujan di Indonesia. 

Kunjungan ini diikuti oleh tiga mahasiswa MMB UGM: Muhamad Irfan Nurdiansyah, Muhammad Taqy, dan Silfani. Kehadiran mereka disambut langsung oleh pendiri Komunitas Banyu Bening, Sri Wahyuningsih, atau yang akrab disapa Bu Ning. Turut hadir pula Cak Jie, seorang aktivis lingkungan senior yang sejak era Orde Baru aktif dalam pelestarian alam. 

Bu Ning mendirikan Komunitas Banyu Bening pada 12 Maret 2012 sebagai bentuk keprihatinan terhadap krisis air bersih yang kian mengkhawatirkan. “Indonesia memiliki curah hujan yang melimpah, tetapi ironisnya, banyak wilayah di negeri ini yang masih menghadapi kesulitan air bersih. Dari situ, saya terinspirasi untuk memanfaatkan air hujan sebagai solusi alternatif,” ungkap Bu Ning. 

Elektrolisa sebagai alat untuk meningkat kan 1 level kualitas air hujan yang sudah baik, Melalui Elektrolisa air hujan terpecah menjadi 2 partikel Asam dengan rasa nya yg Asam dan Basa untuk pengganti air yg selama ini kita minum. Komunitas Banyu Bening memproses air hujan agar layak konsumsi. Proses ini mengubah air hujan menjadi air bersih dan aman untuk diminum. Komunitas ini secara rutin membagikan hasil panen air hujan kepada masyarakat setempat sebagai bagian dari kampanye sadar lingkungan.  Dan konsep 5M (menampung, mengolah, minum, menabung, mandiri) semua orang bisa melakukan nya dan Air Hujan secara sadar dan sengaja kita masukkan ke sumur Resapan, ke sumur galian dan bioperi.

Pada tahun 2019, Bu Ning mengembangkan Sekolah Air Hujan Banyu Bening sebagai wadah edukasi yang mengajarkan masyarakat tentang pengelolaan air hujan. Sekolah nonformal ini mengajarkan cara memanen, memurnikan, dan memanfaatkan air hujan secara efektif. “Sekolah ini hadir untuk mengubah pandangan masyarakat bahwa air hujan adalah limbah. Justru sebaliknya, air hujan merupakan sumber daya yang sangat berharga jika dikelola dengan baik,” jelas Bu Ning. 

Kunjungan mahasiswa MMB UGM ke Sekolah Banyu Bening memberikan pengalaman langsung tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Mereka diajak memahami bagaimana air hujan dapat dimanfaatkan sebagai solusi atas krisis air bersih. “Kami mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana sumber daya yang sering diabaikan bisa menjadi solusi inovatif. Ini sangat relevan untuk profesi kami di masa depan,” ujar Muhamad Irfan Nurdiansyah atau biasa dipanggil Cak Irfan, salah satu mahasiswa yang hadir. 

Cak Jie, yang mendampingi kunjungan ini, menambahkan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Generasi muda adalah harapan besar kita untuk masa depan. Dengan akses terhadap teknologi dan pendidikan, mereka memiliki kemampuan untuk memimpin perubahan,” ujar Cak Jie. 

Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam kebijakan atau pekerjaan mereka di masa depan. Harapan besar muncul agar mereka dapat berkontribusi dalam mendorong pemanfaatan air hujan sebagai alternatif berkelanjutan. 

Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi yang penuh inspirasi. Mahasiswa merasa kagum dengan dedikasi Bu Ning dan Cak Jie dalam melestarikan lingkungan. Kolaborasi antara akademisi dan komunitas seperti ini menjadi contoh nyata bagaimana solusi lokal dapat diintegrasikan ke dalam pendekatan yang lebih luas untuk menghadapi tantangan global. 

Dengan semangat yang dibawa dari kunjungan ini, para mahasiswa MMB UGM diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan, komunitas, dan pemerintah dalam menciptakan solusi inovatif untuk isu lingkungan. 

Salam lestari!

Penulis

Muhamad Irfan Nurdiansyah

Head Content of KlikBencana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Buku
Blog
Search
Cart
0